Biografi Adam Malik
Adam
Malik merupakan salah satu tokoh perjuangan Indonesia untuk merebut kemerdekaan
dari kolonialisme asing. Dia adalah anak dari pasangan Abdul Malik dan Salamah
Lubis. Dia dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli
1917. Dia awalnya merupakan seorang wartawan, namun karena nasionalisme yang
tinggi, dia ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan asing,
baik itu Belanda maupun Jepang. Dia belajar menjadi wartawan secara outodidak.
Karna
selalu giat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, saat usianya baru 17 tahun,
tepatnya pada tahun 1934, Adam Malik terpilih menjadi Ketua Partindo (Partai
Indonesia Rakyat) Pematang Siantar dan medan. masa jabatannya berakhir setahun
kemudian. Karena keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong
Adam Malik merantau ke Jakarta pada usia 20 tahun.
Adam Malik |
Dimasa
pendudukan Jepang, Adam Malik masuk dalam keanggotaan kelompok bawah tanah yang
anti Jepang. Bersama teman yang sama-sama beraliran radikal lainnya seperti
Chairul Saleh, Sukarni dan lain-lain mula-mula tergabung dalam sebuah
organisasi, yakni Gerakan Rakyat baru. Namun karena merasa terlalu diawasi dan
terikat oleh peraturan yang dibuat oleh pemerintah Jepang, akhirnya Adam Malik
mengundurkan diri dari Organisasi bawah tanah tersebut.
Mendekati
saat-saat Proklamasi 17 Agustus 1945, Adam Malik-lah yang menjadi pemimpin
gerakan para pemuda untuk mempersiapkan mendesak Soekarno segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Beberapa
waktu setelah Prokamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, tepatnya pada
akhir Agustus 1945 dibentuklah Komite Van Aksi yang di pimpin oleh Adam Malik.
Pembentukan Komite ini atas tuntutan para pemuda yang menginginkan pembentukan
tentara nasional. Di tahun itu pula dia merangkap jabatan sebagai anggota Badan
Persatuan Persatuan Perjuangan sampai tahun1946. Kemudian dia mendirikan Partai
Rakyat.
Pada
tahun 1945-1947, Adam Malik terpilih menjadi ketua III Komite Nasional
Indonesia Pusat. Dia juga merangkap sebagai BPKNIP.
Setelah
pengakuan kedaulatan, Adam Malik tetap aktif dalam keanggotaan Partai Murba
yang dimasukinya sejak tahun 1948 dan keluar pada tahun 1956. Perjalanan
politik Adam Malik terus berlanjut dalam pemerintahan dengan berbagai jabatan
strategis yang dipegangnya, sehingga pada tahun 1978 dia terpilih sebagai wakil
presiden pada tahun 1978 sebagai pasangan dari Soeharto.
Di
tahun 1962, Adam Malik pernah terpilih menjadi ketua delegasi RI dalam
perundingan perebuta Irian Barat dengan Belanda yang kemudiam menghasilkan
persetujuan mengenai penyelesaian sengketa Irian Barat.
Adam
Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 pada usia 64 tahun. Atas
perjuangannya membela dan memperjuangkan kemerdekaan bagi Indonesia, dia
ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 1998 berdasarkan
Keppres Nomor 107/TK/1998
Referensi :
A.B.
Lapian Dkk. Terminologi Sejarah
:1945-1950 & 1950-1959. Depdikbud, Jakarta. 1996
Id.m.wikipedia.org/wiki/Pandu_Kartawiguna
Post a Comment