Puisi "Sajak Rumput Liar" Aris Munandar
Sajak Rumput
Liar
(Representasi Tragedi Trisakti dan Semanggi)
Atas
nama Tuhan
Kami
dilahirkan di sela-sela belukar-belukar berduri
Hidup
dari sisa-sisa kepentingan pohon-pohon besar
Juga
kadang tak terlihat, bagai permukaan gelap karena tanah tertutup kanopi hutan
hujan
Atas
nama Tuhan
Kurasa
kami lebih membumi
Karena
kami lebih dekat dengan permukaan
Namun
kenapa, kenapa tinggi selalu jadi pembenaran
Bagai
membawa takdir Tuhan
Seringkali
sepatu keras dengan gerakan serempak itu menggertak kami
Namun
salah satu dari kami yang tegar berayun tertiup angin berucap
“Itu
hanya gertakan, tidak lebih”
Post a Comment