Header Ads

Rokok dan Kemiskinan


Untuk penetapan golongan miskin, BPS tidak sembarangan. Setidaknya, ada 14 kriteria yang mengindikasikan seseorang atau keluarga itu miskin. Papan, pangan, sandang, penghasilan dan pendidikan adalah cakupan yang dinilai. Di antaranya seperti pendapatan dibawah 600 ribu perbulan, sumber penerangan tidak menggunakan listrik, dan pendidikan paling tinggi kepala keluarga adalah tamatan SD.
Jika posisi pertama penyumbang kemiskinan dari kategori barang konsumsi diduduki beras, itu sudah jamaknya. Karena beras merupakan makanan pokok orang Indonesia, bahkan sebagian Asia. Meskipun Indonesia negara agraris dengan luas sawah keseluruhan berjumlah 8 juta ha (data BPS 2015), Indonesia sulit kembali mengulang swasembada pangan seperti masa Orde Baru tahun 1980-an. Petani punya sawah dan menanam padi, namun hasil panen tak cukup sampai panen berikutnya. Lantas, bagaimana dengan rokok?


Gambar: Pixabay
Rokok sudah seperti makanan pokok bagi para penikmatnya. Rata-rata orang mengeluarkan 15 ribu sampai 20 ribu sehari hanya untuk membeli rokok. Inilah yang menjadikan rokok sebagai salah satu penyumbang garis kemiskinan. Konsumsi rokok sehari sama dengan setengah pengeluaran dalam satu kali makan keluarga kecil dengan menu sederhana. Jelas, itu meningkatkan pengeluaran keluarga. Hal tersebut mengakibatkan ada kebutuhan lain yang tidak terpenuhi.
Rokok menjadi komoditi konsumsi penyumbang kemiskinan nomor dua yang menarik untuk diperbincangkan. Saat kalimat peringatan tentang bahaya merokok sama sekali tidak diindahkan, pemerintah memerintahkan memasang gambar dampak merokok bagi kesehatan. Leher berlubang, paru-paru menghitam, bibir yang busuk dan membengkak sepertinya kalah dengan nikmatnya asap rokok.
Dampak rokok memang kompleks. Baik dari sisi ekonomi, kesehatan, hingga sosial. Di bidang kesehatan, sudah banyak penelitian yang mengungkapkan banyak zat berbahaya dalam rokok yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit. Yang paling terkenal adalah nikotin dan tar. Pernah dengar kata-kata, “Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena tar,” dari Michael Russell. Penelitian terbaru mengatakan bahwa nikotin tidak menyebabkan penyakit yang ditulis di kemasan rokok, tetapi zat yang bernama tar dan zat berbahaya lain dalam rokok itulah penyebabnya.
Mungkin banyak yang mendengar bahkan melihat serta merasakan sendiri bagaimana interaksi perokok dan bukan perokok. Orang yang tidak merokok pun menjadi perokok pasif dan terkena dampaknya karena menghirup asap rokok dari orang di dekatnya. Oleh karena itu, dibentuk peraturan daerah (perda) di berbagai daerah tentang kawasan yang diperbolehkan merokok dan dilarang merokok disertai denda. Meskipun realitasnya, jarang dipatuhi. Itulah sedikit dampak sosial dari rokok.

Melihat dampak ekonomi secara makro, rokok menjadi penyumbang pendapatan negara terbesar dari pita bea cukai. Tahun 2018 mencapai 152,9 triliun. Di tahun 2019 mencapai 158,9 triliun. Mungkin akan bertambah di tahun 2020 mengingat 1 Januari kemarin tarif cukai rokok naik menjadi 23 persen.



Namun jika kita meluas ke pembahasan uang yang harus dikeluarkan membeli rokok, biaya kesehatan dari dampak rokok juga perlu dilihat. Rokok yang notabene juga memiliki dampak positif dan negatif. Semua sudah terurai di atas. Persoalan mengapa rokok menyumbang angka kemiskinan juga sudah dibahas di atas. Memang tidak merokok atau berhenti merokok tidak akan membuat seseorang lepas dari jerat kemiskinan. Namun, setidaknya pengeluaran untuk membeli rokok bisa dialihkan untuk keperluan lainnya.
Ini bukan perang dagang antara rokok dan vape. Saya tidak mengatakan rokok lebih berbahaya atau sebaliknya, vape lebih baik. Vape tidak kalah memiskinkan, namun pengunaan rokok lebih umum di masyarakat. Tapi tentu yang lebih baik adalah tidak merokok atau menggunakan vape.


1 comment:

  1. According to Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason women in this country get to live 10 years longer and weigh an average of 42 pounds lighter than us.

    (And actually, it is not about genetics or some secret exercise and really, EVERYTHING related to "how" they eat.)

    P.S, I said "HOW", not "what"...

    TAP this link to uncover if this easy questionnaire can help you decipher your true weight loss potential

    ReplyDelete

Powered by Blogger.